Ada beberapa jenis baja ringan yang bisa digunakan untuk atap baja
ringan, dengan spesifikasi, Galvanis,Zincalume dan Galvalum. Masing2
jenis mempunyai ciri yang berbeda dengan masing-masing kelebihan dan
kekurangannya. Jangan sampai salah informasi yang membuat salah dalam
mengambil keputusan.
Hal berikut yang perlu diperhatikan adalah apakah jenis baja ringan
tersebut sudah memenuhi standar pembuatannya. Bila di Indonesia disebut
dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Biasanya tanda/label SNI ini
tercetak pada produk.
Setelah mencari secara spesifik jenis baja ringan yang baik, ada hal
baru juga yang masih harus diketahui pula, masalah perakitannya, atau
disebut Konstruksi Atap. Biasanya tugas ini adalah merupakan service
dari produsen atap baja ringan (Pabrik) dengan menggandeng perusahaan
jasa pemasangan rangka atap baja ringan. Alangkah bijaknya bila kita
mengetahui benar perusahaan jasa pemasangan rangka atap baja ringan itu,
track record-nya selama berdiri, bermasalah dengan konstruksi atau
tidak, ada legalitas perusahaan yang didukung oleh pabrik pembuat baja
ringan atau tidak, karena sekarang banyak perusahaan yang ecek-ecek yang
bergaya seolah-olah profesional, tetapi tidak didukung oleh performance
administrasi yang ditunjuk oleh pabrik, dan bila itu terjadi, siapa
yang akan bertanggung jawab bila hal yang tidak diinginkan terjadi??
Mintalah uji laboratorium atas material yang digunakan sebagai pegangan
para calon konsumen, bahwa material yang di tawarkan benar2 bermutu baik
dan memang direkomendasikan oleh pihak yang mengerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar